Dilansirdari laporan keuangan empat tahun terakhir yakni dari 2019 hingga 2022, perjalanan Waskita Karya hingga mengalami rugi terjadi secara perlahan sejak 2019 saat pandemi COVID-19 mulai melanda di Indonesia. Salah satu upaya penyehatan keuangan Waskita Karya adalah melalui pelepasan atau divestasi pada beberapa ruas tol yang dimiliki
KeuanganNo. 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.30/SEOJK.04/2016 tentang Bentuk dan keunggulan nama besar PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai salah satu BUMN konstruksi di negeri ini. Dengan menyandang
KumpulanBerita ANTARA News menyajikan informasi terkini tentang laporan keuangan waskita karya di Indonesia dan dunia. Top News; Terkini; Tentang Kami; Minggu, 10 Juli 2022. Home; Politik; Hukum; Ekonomi. Finansial; Bisnis; Bursa; Waskita optimistis bisnis konstruksi 2021 profitable. Ekonomi / 31 Maret 2021 23:06. 1; Data Perkembangan
cash. JAKARTA, - Kondisi keuangan PT Waskita Karya Persero Tbk tengah dalam kondisi berdarah-darah. BUMN karya ini mencatatkan rugi mencapai Rp 7,38 triliun. Dalam laporan keuangan perusahaan tahun 2020, angka rugi tersebut merupakan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas rugi cukup besar, perusahaan negara di bidang konstruksi ini juga terlilit utang menggunung plus beban bunga yang sangat tinggi. Masih dalam laporan keuangan 2020, total utang perusahaan tembus Rp 89,011 triliun. Dalam laporan yang dirilis perusahaan, kerugian pada tahun 2020 lalu disebabkan adanya peningkatan beban pinjaman dari investasi jalan tol. Penyebab lainnya antara lain penurunan produktivitas proyek, serta beban operasional yang cukup besar akibat pandemi itu, proses divestasi yang telah direncanakan oleh Waskita pun tertunda pelaksanaannya akibat pandemi Covid-19. Dari 5 ruas yang ditargetkan untuk dapat dilepas, hanya divestasi 1 ruasyang dapat terealisasi. Di sisi lain, Waskita Karya membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 16,2 Triliun pada tahun 2020, atau terkoreksi 48 persen dibandingkan dengan Rp 31,4 Triliun pada 2019. Baca juga Deretan 7 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia President Director Waskita, Destiawan Soewardjono mengatakan bahwa produktivitas Waskita pada tahun 2020, yang diukur dengan rasio order book burn rate to sales, hanya mencapai 24,6 persen. Capaian tersebut jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2019 dimana rasio burn rate dapat mencapai 35 persen. “Penurunan produktifitas secara langsung berdampak pada seluruh kinerja keuangan perusahaan,” kata Destiawan.
PT WASKITA KARYA PERSERO, Tbk Laporan Tahunan 2015 TERDEPAN MEMBANGUN INFRASTRUKTUR UNTUK NEGERI PT Waskita Karya Persero Tbk pada tahun 2015 telah mencatatkan kinerja operasional dan capaian keuangan yang membanggakan. Merupakan refleksi atas harmoni peran ganda; sebagai Badan Usaha Milik Negara 66% porsi kepemilikan negara yang menjalankan peran aktif agen pembangunan dan sebagai entitas bisnis yang senantiasa mampu memberikan nilai tambah kepada pemangku kepentingan. Di usia yang menginjak 55 tahun, Waskita kembali mengukuhkan sinergi atas lima lini usaha utama, yaitu Jasa Konstruksi, Pengembang Jalan Tol, Beton Pracetak, Realty dan Energi. Dengan membulatkan tekad dan dukungan sumber daya yang kuat, Waskita menjadi yang terdepan membangun infrastruktur untuk negeri. PERFORMANCE HIGHLIGHT Pertumbuhan Aset pada 2015 sebesar 141,66% Perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan aset pada 2015 sebesar 141,66% atau sebesar miliar menjadi miliar, dari 2014 sebesar miliar. Pertumbuhan tersebut antara lain disebabkan oleh kenaikan kas dan setara kas sebesar 228,97%, kenaikan piutang usaha 101,74% dan kenaikan aset tetap sebesar 209,29%. Kenaikan Pendapatan Usaha 37,58% Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar miliar, naik 37,58% dibandingkan pada tahun 2014 sebesar miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan segmen usaha beton pracetak yang cukup signifikan dari Rp802,61 miliar naik 157,73% menjadi miliar, serta peningkatan jasa konstruksi sebesar 27,08% atau menjadi miliar dari miliar pada tahun 2014. Perolehan Laba Bersih Tahun Berjalan 104,78% Pada 2015, Perseroan mencatatkan pertumbuhan laba bersih tahun berjalan sebesar miliar, naik 104,78% dibandingkan pada 2014 sebesar Rp511,57 miliar. Nilai Kontrak Naik 63,26% Nilai kontrak 2015 tercatat mengalami peningkatan 56,30% dari Rp33,161 miliar pada 2014 menjadi miliar. Kenaikan ini berasal dari proyek-proyek pengembangan jalan tol. Proyek Besar dan Unggulan Perseroan kembali dipercaya untuk melakukan pembangunan beberapa proyek prestisus berupa Gedung, Jalan, maupun Jembatan. Beberapa proyek tersebut adalah Jalan Tol Becakayu, Jalan Tol Pejagan-Pemalang, Jalan Tol Solo-Ngawi, Jalan Tol Ngawi – Kertosono, proyek Transmisi 500 KV Sumatera New Aur Duri-Peranap, serta Jalan Tol Medan- Kualanamu-Tebing Tinggi. Sepanjang 2015, Perseroan telah melaksanakan pembangunan proyek-proyek besar antara lain meliputi Bendungan Tritip di Kalimantan Timur, Apartement Brooklyn di Alam Sutera, Proyek 88 Avenue di Surabaya, Yukata Suites di Alam Sutera, The Reiz Condo di Medan, Zalakka Hotel and Apartement di Bali, Pembangunan Jembatan Merah Putih Bentang Tengah, Pembangunan Jalan Tol Depok-Antasari, Proyek Pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan, Perluasan Gedung Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno- Hatta, Pembangunan jalur KA Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Suai di Timor Leste. FINANCIAL HIGHLIGHT Pendapatan Usaha Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar miliar, naik 37,58% dibandingkan pada tahun 2014 sebesar miliar. Laba Bersih laba bersih tahun berjalan sebesar miliar, naik 104,78% dibandingkan pada 2014 sebesar Rp511,57 miliar. Jumlah Aset Pada 2015, Perseroan berhasil mencatatkan total aset sebesar miliar, tumbuh 141,66% atau sebesar miliar dibandingkan pada 2014 sebesar miliar. Jumlah Liabilitas Jumlah liabilitas pada 2015 sebesar miliar, naik 110,75% atau sebesar miliar dibandingkan dengan 2014 sebesar miliar. RENCANA STRATEGIS Pada masa mendatang, prospek usaha dalam bidang konstruksi semakin cemerlang. Pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN mengalokasikan investasi besar pada sektor konstruksi yang merupakan penggerak roda pertumbuhan ekonomi dan lokomotif pembangunan nasional serta daerah. Pertumbuhan ekonomi nasional diproyeksikan akan lebih baik menjadi salah satu indikator peningkatan permintaan jasa konstruksi di Indonesia. Perseroan optimis bahwa industri jasa konstruksi ke depan akan terus berkembang dan memiliki prospek yang cemerlang. Perseroan melihat hal ini sebagai peluang yang harus diraih untuk menciptakan pertumbuhan bisnis pada masa mendatang. Keterangan Tahun 2015 Peserta ARA Ya Kategori ARA BUMN Non Keuangan Listed BNKL Penghargaan Jumlah Halaman 538 Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Biro Administrasi Efek PT Datindo Entycom Kustodian N/A Agen Pemeringkat N/A Persatuan Karyawan Ikatan Serikat Pekerja ISP NPWP N/A TDP N/A SIUP N/A Tags wakita karya,laporan tahunan,2015,bumn * Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi info Download Read PDF
Home Bursa Finansial Jum'at, 02 Juni 2023 - 1620 WIBloading... Waskita Karya membukukan defisit saldo laba di kuartal I 2023. FOTO/ A A A JAKARTA - PT Waskita Karya Persero Tbk membukukan defisit saldo laba sebesar Rp8,58 triliun kuartal I 2023. Dari laporan keuangan per 31 Maret 2023, modal saham atau share capital emiten bersandi saham WSKT berada di angka Rp2,88 triliun. Sedangkan, tambahan modal disetor senilai Rp13,56 triliun. Untuk saldo laba yang ditentukan penggunaanya per kuartal I/2023 mencapai Rp1,72 triliun. Sementara, saldo laba yang belum ditentukan penggunaanya mengalami defisit sebesar Rp10,31 triliun. Baca Juga Dengan demikian, per tiga bulan pertama tahun ini BUMN Karya itu membukukan defisit saldo laba senilai Rp8,58 triliun. Pada periode yang sama, kas bersih yang digunakan dan diperoleh untuk operasional berada di posisi Rp467,62 miliar, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi senilai Rp1,17 triliun. Sedangkan kas bersih yang digunakan untuk dan diperoleh dari aktivitas pendanaan mencapai Rp212,89 miliar. Di lain sisi, Waskita Karya membukukan liabilitas, termasuk utang, senilai Rp84,37 triliun per 31 Maret 2023. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dari posisi 31 Desember 2022 yang berada di angka Rp83,98 mencatatkan utang jangka pendek sebesar Rp21,23 triliun. Sedangkan utang jangka panjang berada di posisi Rp63,13 triliun. Dari laporan keuangan tersebut, kondisi keuangan Waskita Karya tidak kunjung membaik. Baca Juga Di sisi lain, utang perusahaan tercatat naik, namun pendapatan usaha justru menurun. Pada kuartal I 2023, pendapatan usaha Waskita sebesar Rp2,73 triliun, turun tipis atau 0,36 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya yakni Rp2,74 triliun. nng waskita karya rugi defisit anggaran bumn karya kinerja bumn Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 11 menit yang lalu 52 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu
laporan keuangan waskita karya